Dibalik Kehebatan Menulis

Oleh : Charis Hidayat
Sebuah anugrah terindah bagi saya, dapat bertemu dengan orang-orang hebat di dunia ini. Seolah menyadarkan saya, bahwa masih ada energi positif didapatkan lewat perjumpaan bersama orang-orang hebat. Mereka pula yang mendorong saya untuk senantiasa istikomah menjadi pribadi yang santun dan bijaksana.

Orang hebat tersebut banyak mengajari saya, agar selalu berjuang di jalan kebenaran. Perjuangan dilakukan bukan semata hanya mengangkat senjata untuk mengusir penjajahan. Melainkan juga, bekerja keras untuk tetap selalu konsisten pada kemampuan serta potensi alamiah yang dimiliki.

Jalan kebenaran yang ditempuh, bisa saja dilalui lewat beragam pintu. Setiap ujung dari jalan tersebut akan ditemui beribu kelezatan tiada tanding. Untuk meraihnya pun penuh dengan kobaran semangat membara, serta peluh yang terus menerus membasahi.

Coba saja lihat saudara kita di negeri sana, mereka berjuang tanpa mengenal lelah hanya demi satu tujuan. Dengan berdarah-darah mereka coba pertahankan, bahkan nyawanya sekalipun akan dengan senang hati dipertaruhkan. Entah bisikan setan mana lagi, yang berani menyiutkan nyali mereka melakukan perlawanan.

Miris melihat pemandangan itu, dahulu saya bayangkan bahwa pemandangan akan senantiasa indah jika disaksikan. Nyatanya, memang berkebalikan. Tak semua pemandangan ditawarkan dengan wujud keindahan. Mata inderawi setiap orang akan merasakan, betapa tega dan rakusnya para dedemit itu menghancurkan setiap sendi kehidupan.

BACA JUGA – MAU JALAN-JALAN GRATIS KE JERMAN ? INTIP CARANYA DISINI.

Usahlah berpangku tangan, sembari meneriakan perdamaian. Ini nyata, bukan lagi tipu muslihat yang serasa membingungkan. Anehnya para perusak itu seolah dibutakan, bahwa perbuatan yang sedang dilakukan merupakan wujud kekacauan nyata, berapa kali mereka membuat kerusakan, berapa jumlah kerugian pula yang mereka akibatkan. Ah, mereka selalu tersenyum, jika melihat rintihan tangis sesenggukan menahan kesakitan.

Bak berada di sebuah negeri kehancuran, dimana-mana disaksikan ketidakberesan. Semuanya berawal dari keserakahan, ketidakpuasan, dan kekhawatiran. Wajar saja, mereka juga punya banyak keinginan yang harus diwujudkan. Ibarat sebuah cita-cita,  apa yang diimpikan pun harus diraihnya. Lain negeri sana, lain negeri sini. Jika disana, bersama saksikan perlawanan berdarah-darah. Disini kita bersyukur masih dinaungi perdamaian semu.

Begitulah adanya, keadaan saat ini, menggambarkan reka ulang adegan zaman-zaman terdahulu. Bungkusnya dibuat semenarik mungkin, namun di dalamnya, sama sekali tak mencerminkan keindahan tawaranya. Ruang diberikan secara bebas, siapapun yang punya nyali terbuka untuk berekspresi. Tetapi dibaliknya, ada sekat khusus untuk dibatasi pergerakanya. Dominasi kepemilikan bukan lantas diberikan secara gratis, perlu menengadahkan tangan seraya berjalan menunduk, meminta belas kasih.

Negeri sana dan negeri sini, memang sama-sama diberi banyak persamaan serta perbedaan. Persamaan itu dapat dilihat dari banyak aspek, misalnya ambil saja aspek kesejahteraan, Jika di negeri sana, sejahtera, menjadi barang mewah yang sulit didapatkan. Di negeri sini kesejahteraan mudah didapatkan, lewat mereka yang memiliki kekuasaan. Jika disana, nyata sekali perlawanan mengusir penjajahan. Hal berbeda disini,  tampak terlihat sekali mereka bersaing menggerogoti kekayaan.

Beruntung saya masih bertemu dengan orang-orang hebat nan kuat. Disaat kondisi di beberapa negeri sedang kalut, saat itulah sang pencipta memberikan kekuatan hebat didalam jiwanya. Mungkin saja, kekuatan yang dimiliki tidak sebanyak orang pada umumnya, balutan keberanian dan semangat tiada tara tersemat pada setiap tubuhnya. Rasa takut sepertinya sudah hilang pada raganya, rasa malu juga sudah lenyap pada dirinya.

Dibalik semua itu, perlu saya sampaikan bahwa, ungkapan rasa yang sedang saya rasakan, semuanya bisa coba saya tuangkan lewat tulisan. Apa yang saya tulis saat ini merupakan representasi dari apa yang sedang saya galaukan, bukan saja galau karena keadaan. Namun, saya coba merenungi, ternyata ada kehebatan di balik setiap tulisan. Coba dan rasakanlah sendiri mulai dari sekarang.

Rumah Pendidikan
About Rumah Pendidikan 546 Articles
RAPIDO adalah Rumah Pendidikan Indonesia. Website ini adalah rumah bagi seluruh masalah pendidikan di Indonesia untuk didialogkan dan didiskusikan. Karenanya website ini bukan hanya media guru dalam mengaspirasikan permasalahannya, akan tetapi media bagi pemegang kebijakan (pemerintah) dalam mengambil setiap kebijakannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.