Memahami Keinginan Tuhan

Oleh: M. Arfan Mu’ammar

Sejak kuliah S1 saya selalu berangan-angan ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, ya setidaknya Malaysia lah, walaupun ke Eropa juga sangat kepengen. hehe

Setelah lulus S1, angan-angan saya terwujud, karena ditawari beasiswa untuk lanjut studi di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), peluang itu disampaikan oleh Dr. Mohd Wan Nur Wan Daud ke Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, lalu disampaikan ke saya dan teman saya, kebetulan yang ditawari adalah 2 orang.

Saya pun sangat gembira, namun angan-angan itu kembali menjadi pupus, karena ketika saya meminta izin ke ibu, ibu saya berkata “wis sepuluh tahun nang pondok, jarang moleh, lha saiki arep metu maneng, nang omah wae ngancani ibu” (sudah sepuluh tahu di pondok jarang pulang, sekarang mau keluar lagi”.

Saya diam seribu bahasa, mencoba mengambil hikmah dari ucapan itu, mungkin saya saatnya mengabdi kepada orang tua. Alasan itu saya sampaikan ke Dr. Hamid Fahmy, beliau berkata “Jangan jadikan tempat kamu belajar sebagai alasan untuk tidak sukses”.

Seperti mendapat angin segar, nasehat itu selalu saya pegang ke mana-mana, saat ini perkataan itu terbukti, mungkin bukan hanya saat ini, beberapa kali sudah saya rasakan kenyataannya.

Setahun yang lalu saya datang ke Universitas Kebangsaan Malaysia (kampus yang dahulu saya ditawari beasiswa), tapi bukan sebagai calon mahasiswa Pascasarjana, namun saya kesana sebagai Supervisor Ph.D (Promotor Mahasiswa S3).

Perlahan saya mulai memahami keinginan Tuhan, rupanya Tuhan tidak ingin saya menjadi mahasiswa di Malaysia, tapi yang diingikan Tuhan lebih dari pada itu.

Bukan hanya itu, hari ini saya memenuhi undangan menjadi “Guest Lecturer” di Universitas Selangor (UNISEL) Malaysia, kurang lebih selama 3 hari 13-15 Agustus 2018.

Saya kembali bertanya pada diri saya sendiri, bukankah dahulu saya bercita-cita ingin kuliah di Luar Negeri? Allah menjawabnya dengan sangat cantik. Lebih cantik dari apa yang saya inginkan.

Karena itu, selalu dan selalu coba pahami dan maknai keinginan Tuhan. Dia selalu punya rencana. Dia selalu punya Plan B yang lebih indah dari sekedar Plan yang kita angan-angankan.

Rumah Pendidikan
About Rumah Pendidikan 536 Articles
RAPIDO adalah Rumah Pendidikan Indonesia. Website ini adalah rumah bagi seluruh masalah pendidikan di Indonesia untuk didialogkan dan didiskusikan. Karenanya website ini bukan hanya media guru dalam mengaspirasikan permasalahannya, akan tetapi media bagi pemegang kebijakan (pemerintah) dalam mengambil setiap kebijakannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.