Nyalakan Nyali Menulis

Oleh : Charis Hidayat

Saat kemarin saya bertandang ke rumah teman didaerah malang, saya mendapat banyak pelajaran dan inspirasi. teman saya ini sudah sejak lama tinggal di daerah malang, dirinya jauh meninggalkan kota kelahiranya, dan memutuskan untuk tinggal dimalang bersama dengan istrinya. Teman saya ini bisa dibilang sangat tangguh karena sejak dirinya masih duduk dibangku kuliah hingga sekarang tetap istiqomah untuk tetap menjadi entrepreneur.

Walau dirinya berasal dari keluarga yang bisa dibilang cukup berada namun dia tetap rendah hati serta tidak ingin menyusahkan orang tuanya. terakhir kali saya bertemu dengan dirinya yaitu pada tahun 2014 saat itu saya masih ingat bahwa usaha batik yang digelutinya masih tidak sebesar saat ini. pada waktu itu dia berjualan batik melalui media online, namun sungguh tak disangka saat ini jualan batik yang dulu masih sangat sederhana sekarang sudah memiliki toko yang lumayan besar. pelangganya pun sudah banyak dari luar daerah, lokasi toko yang representatif berada didekat sebuah pasar tradisional menjadikan toko miliknya semakin banyak dikunjungi oleh pelanggan.

Usaha batik yang dipillihnya bukan tanpa alasan untuk ditekuni, jauh sebelum dirinya terjun menggeluti dunia perbatikan, orang tuanya sudah sejak lama menjalankan bisnis batik. Batik yang dijualnya langsung didatangkan dari kota pekalongan, yang memang sangat terkenal dengan industri batiknya. batik yang dijual pun sangat banyak macamnya mulai dari batik tulis, batik cap, dan batik sutera semua tersedia.

Saat saya bertanya berapa harga sewa toko yang menjadi tempat dirinya berjualan, saya cukup tercengang bahwa biaya yang dibutuhkan sangatlah tinggi. tak heran jika pundi-pundi rupiah yang diraupnya pun mengalir, karena memang lokasi yang strategis ditambah variasi produk yang beragam. tak jarang dirinya juga seringkali mendapatkan banyak ujian mulai dari pelanggan yang komplain akan kualitas batiknya hingga harga produk yang terlalu mahal. kesemuanya itu pernah dialami dan dirasakan langsung olehnya.

Pelajaran yang bisa saya dapatkan dari perbincangan singkat itu sangat berharga, untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan setidaknya membutuhkan nyali dan keberanian. hal itu pun juga belum tentu cukup karena kebanyakan seseorang yang ingin memulai bisnis selalu banyak ide dalam pikiranya, namun ketakutan untuk mampu atau tidak merealisasikanya itu menjadi momok tersendiri. Ketakutan itu biasanya timbul karena ketidakyakinan yang dimilikinya. Menulis pun demikian adanya, menulis memang membutuhkan nyali dan ide yang tanpa batas.

Ide saja tidak cukup dalam menulis, jika tidak dibarengi dengan nyali. Biasanya  ide nya cukup banyak, namun nyali yang dimiliki tidak sekuat ide miliknya. Ketakutan dalam menulis juga harus sedikit demi sedikit dikikis, karena hal tersebut hanya akan menjadikan nyali dan ide yang sudah ada di pikiran menjadi larut. Saat ketakutan tersebut menghantui dan terus dipelihara, maka sampai kapanpun niat untuk menulis akan sirna. Sama halnya ketika seseorang akan memulai usaha atau berbisnis kesemuanya itu hanya akan berada diujung lidah tanpa ada tindakan nyata untuk mewujudkannya.

Rumah Pendidikan
About Rumah Pendidikan 740 Articles
RAPIDO adalah Rumah Pendidikan Indonesia. Website ini adalah rumah bagi seluruh masalah pendidikan di Indonesia untuk didialogkan dan didiskusikan. Karenanya website ini bukan hanya media guru dalam mengaspirasikan permasalahannya, akan tetapi media bagi pemegang kebijakan (pemerintah) dalam mengambil setiap kebijakannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.