Rektor ITS dan Gus Ipul Mainkan Dolanan Tradisional

SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim, Saifulah Yusuf merayakan Sumpah Pemuda bersama alumni ITS IKA PW Jatim dan sivitas akademi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Minggu (28/10/2017).

Mereka memainkan egrang dari bundaran ITS menuju ke lapangan dalam ITS.

Rektor ITS Prof Joni Hermana, mengungkapkan festival dolanan ini mengajak mahasiswa yang saat ini kaum milenial untuk kembali mengenang masa lalu.

Selain egrang juga ada permainan tradisional lain seperti gobak sodor dan betengan.

“Kegiatan ini kami adakan bersama ikatan alumni dan semua mahasiswa serta pegawai. Jadi semua bisa ikut mengenang permainan zaman dulu,”ujarnya.

Dikatakannya, festival dolanan ini juga didaftarkan untuk memecahkan rekor perguruan tinggi penyelenggara permainan egrang batok kelapa terbanyak.

Targetnya ada 2.810 peserta dari alumni hingga mahasiswa yang menggunakan egrang untuk memecahkan rekor MURI.

BACA JUGA – Hadir di ITS, BUMN Ajak Pemuda Indonesia Bangun Ekonomi Bersama

Kesempatan memakai egrang batok kali pertama dilakukan gus Ipul, sapaan akrab orang nomor 2 di Jatim ini.

Meskipun sempat ragu dan kesulitan di awal memakai, Gus Ipul akhirnya melangkah dengan egrang kedua yang dipilihnya.

“Kegiatan keluarga besar ITS ini patut diapresiasi, karena kegiatan ini pastinya sebagai pengingat dan upaya memelihara kebudayaan juga,”ungkapnya usai memakai egrang sejauh 10 meter dalam kegiatan yang dikemas dalam Festival Dolanan.

Bagi Gus Ipul, momen mengenang permainan tradisional di era digital menjadi sarana mengingat jejak leluhur.

Apalagi memakai egrang bersama menumbuhkan kebersamaan.

“Kalau bisa kegiatan seperti ini diadakan secara rutin, jadi bisa meningkatkan kecintaan pada permainan tradisional lagi,” jelasnya. (Red)

Rumah Pendidikan
About Rumah Pendidikan 546 Articles
RAPIDO adalah Rumah Pendidikan Indonesia. Website ini adalah rumah bagi seluruh masalah pendidikan di Indonesia untuk didialogkan dan didiskusikan. Karenanya website ini bukan hanya media guru dalam mengaspirasikan permasalahannya, akan tetapi media bagi pemegang kebijakan (pemerintah) dalam mengambil setiap kebijakannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.