
SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menggelar ajang perkumpulan pemuda dari seluruh dunia. Kegiatan Community and Technological Camp (CommTECH) Integrated Initiative 2017 ini dibuka langsung oleh Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD, Rabu (22/11) di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS.
Mengawali sambutannya, Joni mengungkapkan, peran mahasiswa dalam membangun negeri sangat vital. “Mahasiswa dituntut untuk terbuka akan wawasan global serta memiliki kecakapan keprofesian dan sosial,” ungkap guru besar Teknik Lingkungan ITS ini kepada 65 peserta CommTECH 2017 yang berasal dari sembilan negara tersebut.
Dengan bekal tersebut, lanjut Joni, terbukalah jalan untuk saling berbagi dan bertukar informasi antar mahasiswa di seluruh dunia. “Salah satunya dengan mengikuti program seperti CommTECH ini. ITS dengan senang hati membagikan berbagai keilmuan yang tengah kami dalami,” terang Joni
Terdapat enam basis kompetensi yang sedang dikembangkan ITS diantaranya yaitu bidang maritim, energi terbarukan, lingkungan, teknologi informasi, nanomaterial, serta manajemen ilmu bumi. Dengan berbagai disiplin ilmu tersebut, mahasiswa dari mancanegara ini dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat sekitar.
BACA JUGA – Wamen ESDM Ajarkan Mahasiswa ITS Skema Gross Split
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, CommTECH Integrated Initiative 2017 mengusung tema Socio Engineering. “Adalah bagaimana para peserta dapat berkarya tanpa melupakan aspek sosial, yaitu kebermanfaatan pada masyarakat,” ungkap Joni ditemui selepas pembukaan CommTECH.
Integrasi dengan Konsorsium
CommTECH Integrated Initiative merupakan bagian dari dua helatan konsorsium besar ITS, yakni General Assembly Meeting ACNET ENgTech serta Presidential Forum EPI UNET. Sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis Pengembangan Institut, upaya peningkatan atmosfer kegiatan Internasional menjadi salah satu program kerja utama ITS.
“Lima belas peserta dengan inovasi terbaik akan mempresentasikan karya mereka dihadapan para peserta konsorsium,” tutur Fransiskus Budi Kurnia, ketua pelaksana CommTECH Integrated Initiative 2017.
CommTECH kali ini juga merupakan upaya penguatan hubungan antar universitas peserta konsorsium. “Mayoritas peserta konsorsium merupakan perguruan tinggi mitra ITS dari kawasan ASEAN, China, serta Perguruan Tinggi dalam negeri bagian timur,” terang Budi, begitu ia akrab disapa.
“Jadi tidak hanya kerja sama antar institusi melainkan juga relasi antar mahasiswanya,” tukas Mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS ini. (Red)
Be the first to comment