
SURABAYA – Akibat sering dilanda bencana banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo berancang-ancang membuat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif Penanggulangan Banjir. Untuk itu, Komisi C DPRD Sidoarjo melakukan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk berkonsultasi lebih jauh ke pakar-pakar yang terkait sebelum mengesahkan raperda tersebut.
Rombongan sebanyak lima orang yang dipimpin oleh Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih ini diterima langsung oleh Wakil Rektor IV ITS Bidang Penelitian, Inovasi dan Kerjasama Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc. Dihadirkan pula sejumlah pakar ITS terkait penanggulangan banjir antara lain dari Departemen Teknik Geomatika, Teknik Infrastruktur Sipil, Teknik Geofisika, Teknik Sipil dan lain-lainnya.
“Sidoarjo ini seperti langganan banjir karena kontur tanahnya landai, sehingga sering luapan air dari daerah sekitar yang lebih tinggi,” tutur perwakilan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. Apalagi daerah pesisir pantai yang selalu terkena banjir rob, tiap kali terjadi air laut pasang.
BACA JUGA – Kesadaran Kolektif (4)
Menurut Abdillah, Sidoarjo ini belum bisa mengatasi luapan banjir yang sering terjadi dikarenakan belum mempunyai waduk penampungan (pond). “Sidoarjo belum punya waduk untuk penampungan air yang meluap, jadinya meluber kemana-mana,” ujar Abdillah yang didampingi oleh Achmadi Djauhari, Juana Sari, Aditya Nindyatman, dan M Nizar.
Dalam kesempatan ini, Suharjoko, pakar dari D3 Teknik Infrastruktur Sipil memaparkan bahwa dataran Sidoarjo yang landai ini semula merupakan mayoritas lahan irigasi teknis. Namun seiring perkembangan waktu, lahan di Sidoarjo ini mengalami perkembangan industry dan pemukiman yang sangat pesat. “Sayangnya dengan perkembangan tersebut, justru system drainase sepertinya kurang dipikirkan,” ungkapnya.
Melihat kondisi seperti itulah, lanjut Abdillah, pemkab berinisiatif untuk menyusun raperda penanggulangan banjir yang saat ini masih digodok di DPRD Sidoarjo. “Makanya sebelum mengesahkan raperda ini, kita ingin berkonsultasi dulu ke ITS yang memiliki pakar-pakar yang memahami tentang penanggulangan banjir ini,” ungkapnya di hadapan forum.
Setelah mendengarkan paparan dari rombongan Komisi C ini, Prof Ketut Buda Artana pun mengusulkan agar para pakar ITS yang dihadirkan dalam pertemuan tersebut memberikan brainstorming lebih dulu kepada para perwakilan DPRD Sidoarjo ini tentang berbagai hal yang sekiranya bisa dilakukan untuk membantu menanggulangi bencana banjir ini. “Dengan memberikan brainstorming ini diharapkan bisa dirancang masterplan yang tepat nantinya,” ujar dosen yang biasa disapa Ketut ini. (HUMAS ITS)
Be the first to comment