Thanksgiving, Filosofi Jawa dan Nilai Kebersamaan Orang Amerika

Catatan Choirul Mahfud
California, Beda tempat tetapi hampir sama makna budaya dan tradisinya. Kali ini, kita belajar titik kesamaan nilai budaya Amerika dan Indonesia. Budaya orang Amerika ternyata memiliki kesamaan dengan tradisi orang Jawa di Indonesia. Kesamaan itu bisa dipahami dari beberapa nilai dalam tradisi dan budaya, diantaranya dalam perayaan thanksgiving.

Alhamdulillah saya tiba di Amerika Serikat pada puncak liburan perayaan Thanksgiving. 21 November 2018 di Los Angeles. Jadi saya bisa sedikit banyak menikmati acara ini melalui siaran televisi yang ramai sekali acara hiburannya di satu sisi, dan di sisi lain sepinya toko-toko di sekitar homestay saya menginap, karena memang tutup untuk acara kebersamaan dalam tradisi thanksgiving.

Thanksgiving sudah identik dengan budaya dan tradisi asli Amerika Serikat. Meski bukan penduduk asli, hampir semua pendatang pun ikut merayakannya. Bahkan, tidak sedikit institusi pemerintah, swasta dan kampus Amerika yang turut merayakan acara thanksgiving dengan beragam cara dan media.

Bila kita cermati, thanksgiving di Amerika memiliki kesamaan makna dengan filsafat tradisi budaya Jawa di Indonesia. Kesamaan itu terletak pada apa yang disebut oleh Umar Kayam sebagai menjaga tradisi dan semboyan “mangan ora mangan ngumpul”. Secara gampang diartikan bahwa “makan atau tidak makan yang penting bersama”.

Tradisi Jawa “mangan ora mangan ngumpul” terasa di momentum perayaan thanksgiving di Amerika.

BACA JUGA – Belajar Publikasi dan Spiritual Pedagogy di Amerika

Dalam sejarahnya, thanksgiving dimaknai bukan saja sebagai ekspresi rasa syukur atas segala pencapaian dan hasil kerja keras orang Amerika, tetapi juga dijadikan momentum untuk menjalin persatuan dan kesatuan di tengah keragaman warga masyarakat Amerika.

Saat ini, perayaan thanksgiving juga sudah menjadi bagian bisnis tersendiri. Karena itu, perayaan thanksgiving juga diekspresikan dalam tarian kebersamaan untuk hiburan yang penuh makna bagi warga Amerika. Tarian itu disimbolisasi dari pakaian tradisi yang beragam latarbelakang profesi, etnis, agama, budaya, warna kulit dan ekspresinya.

Sungguh menarik merayakan thanksgiving sebagai simbol memperkuat kebersamaan dalam kehidupan sosial di Amerika menjadi sesuatu yang penting dirawat untuk menjawab kebutuhan mendasar bagi setiap manusia sebagai makhluk sosial yang perlu saling hidup rukun, damai dan sentosa.

Dalam hal ini, ada titik temu antara nilai tradisi Amerika dan Indonesia bahwa kebersamaan merupakan modal sosial budaya (socio-culture capital) yang bisa diperhatikan sesama untuk kehidupan bersama yang berkelanjutan di tengah tantangan era disrupsi informasi dan revolusi industri 4.0. (red)

Rumah Pendidikan
About Rumah Pendidikan 546 Articles
RAPIDO adalah Rumah Pendidikan Indonesia. Website ini adalah rumah bagi seluruh masalah pendidikan di Indonesia untuk didialogkan dan didiskusikan. Karenanya website ini bukan hanya media guru dalam mengaspirasikan permasalahannya, akan tetapi media bagi pemegang kebijakan (pemerintah) dalam mengambil setiap kebijakannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.